Uprak Kelas XII SMA MBS Zam-Zam Cilongok : DARI PRAKTIK SENI BUDAYA HINGGA KEPONDOKAN

(INFO ZAMZAM) - Ujian Praktik (Uprak) kelas XII SMA MBS Zam-Zam , berlangsung selama enam (6) hari sejak Senin, (21/03/ 2022) s/d Sabtu, (26/03/2022). Salah satu rangkaian kegiatan akhir tahun pelajaran ini dilaksanakan dalam rangka pengambilan nilai mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya & Kewirausahaan serta Kepondokan. Adapun materi kepondokan meliputi praktik wudhu sesuai Himpunan Putusan Tarjih (HPT), Praktik Shalat HPT, Praktik Shalat Jenazah HPT. Sedangkan Praktik Seni Budaya serta Praktik Prakarya dan Kewirausahaan berupa kegiatan melukis dengan media kaleng bekas cat serta praktik memasak. Menurut Ketua Panitia Kegiatan Uprak, Ustadz Ardina Yudha D. S.Pd., mengatakan bahwa dalam ujian praktik ini diikuti oleh para santri putra- putri kelas XII yang terdiri dari delapan kelas.

“Selain untuk memperoleh nilai sebagai salah satu syarat kelulusan, hasil karya dari ujian praktik ini memiliki sisi kemanfatan yang banyak. Baik secara ekonomi maupun estetika serta manfaat lainnya” kata ustadz Ardi saat menyaksikan para santri putri menyajikan hidangan hasil olahan di barisan meja penilaian.

Dijelaskan, dalam praktik Seni Budaya, baik santri putra dan putri sama-sama praktik menghias/ melukis dengan media ember bekas kaleng cat dengan cat minyak. Namun untuk praktik Prakarya dan Kewirausahaan, santri putri praktik memasak sedangkan santri putra menghias/ melukis tas tentengan (hand bag).

Adapun team penilai dalam ujian praktik memasak ini adalah guru prakarya, ustadzah Nimas Intas Safitri, S.Pd., dan Wakil Direktur Ri’ayah Putri, ustadzah Siti Chomsiyah, S.Pd.I. Sedangkan praktik Seni Budaya, Ustadz Kikip Gusti Pranata, S.Ag. Sementara untuk Uprak Materi Kepondokan adalah ustadz Abdul Manap, Nur Hanif, S.H.I., Muhammad Rifa’i, Lc., Siti Chomsiyah, S.Pd.I., Mutiqoh, S.Pd. I., Liana Noor Fadlillah, S.Pd.I., Tias Maulia Tsani, S.Pd.I., dan Putri Ziyadatun Ni’mah, S.Sos.

Dalam pelaksanaan praktik prakarya, para santri/ siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. “Untuk praktik memasak kali ini, para santri ditantang untuk memasak makanan tradisional dengan bahan baku dari umbi-umbian selain kentang,” terang ustadzah Nimas.

Dijelaskan, masakan olahan dari bahan baku umbi-umbian itu sebagai sajian pokok dan disertai makanan dan minumam olahan lain dengan berbagai kreasianya. Sebab itu masuk dalam kriteria penilaian.

Dari hasil pantauan di tempat kegiatan, sejumlah menu andalan sejumlah kelompok antara lain, ada olahan talas ledak dipadu nasi liwet, ada nasi oyek dipadu ikan mujair goreng, ada lumpur sorga, kolak biji salak, rolade ubi dan lainnya. Dari tampilan saja tampak enak dipandang apalagi dicicipi. Yummi ... (h)